Senin, 07 September 2015

Asuhan Keperawatan Pada Pasien STEMI/INFARK MIOKARD


Asuhan Keperawatan Pada Pasien STEMI/INFARK MIOKARD

Pembuluh darah koroner merupakan saluran pembuluh darah yang membawa darah mengandung O2 dan makanan yang dibutuhkan oleh miokard agar dapat berfungsi dengan baik. Penyakit Jantung Koroner adalah penyakit jantung yang disebabkan arterioskelerosis atau pengerasan pembuluh darah nadi, yang dikenal sebagai atherosclerosis. Pada keadaan ini pembuluh darah nadi menyempit karena terjadi endapan – endapan lemak pada dindingnya.
Penyakit kardovaskuler ini merupakan nilai kematian terbesar di Indonesia. Sehingga diperlukan strategi penatalaksanaan dalam menegakkan diagnose Sindroma Koroner Akut (SKA) secara optimal. Secara klinis infark akut tanpa elevasi ST ( NSTEMI ) sangat mirip dengan angina tidak stabil. Dalam kaitannya dengan jantung, sindroma ini disebut Angina Pectoris, yang disebabkan oleh karena ketidakseimbangan antara kebutuhan oksigen miokard dengan penyediaanya. Yang membedakan adalah adanya enzyme petanda jantung yang positif dan terdiri dari infark miokard akut dengan atau tanpa elevasi segmen ST serta angina pectoris yang tak stabil.

DEFINISI
Sindrom Koroner Akut (SKA) yang biasa dikenal dengan penyakit jantung koroner adalah suatu kegawatdaruratan pembuluh darah koroner yang terdiri dari infark miokard akut dengan gambaran elektrokardiografi (EKG) elevasi segmen ST (ST Elevation Myocard Infark/ STEMI), infark miokard akut tanpa elevasi segmen ST (Non STEMI) dan angina pektoris tidak stabil (APTS). Penyakit ini timbul akibat tersumbatnya pembuluh darah koroner yang melayani otot-otot jantung olehatherosclerosis yang terbentuk secara progresif dari masa kanak-kanak.

ETIOLOGI
Angina pectoris disebabkan karena berkurangnya aliran darah koroner, sehingga akan menyebabkan suplay oksigen ke jantung tidak adekuat.
Latihan fisik dapat memicu serangan dengan cara meningkatkan kebutuhan oksigen jantung.
Pajanan terhadap dingin dapat mengakibatkan vasokonstruksi dan peningkatan tekanan darah, disertai peningkatan kebutuhan oksigen.
Makan-makanan yang berat akan meningkatkan aliran darah ke daerah mesentrik untuk pencernaan, sehingga menurunkan ketersediaan darah untuk suplai jantung ( pada jantung yang parah, pintasan darah untuk pencernaan membuat nyeri angina semakin memburuk).
Stress / berbagai emosi akibat situasi yang menegangkan menyebabkan frekuensi jantung meningkat, akibat pelepasan adrenalin dan meningkatnya tekanan darah, dengan demikian beban kerja jantung juga meningkat.
Beberapa kasus non aterosklerotik Sindrom Koroner Akut (SKA) dapat disebabkan oleh:
Arteritis
Trauma
Diseksi
Tromboemboli
Kelainan kongenital
Kokain
Komplikasi tindakan kateterisasi jantung.

FAKTOR-FAKTOR RESIKO

Dapat Diubah (dimodifikasi)
Diet (hiperlipidemia)
Rokok
Hipertensi
Stress
Obesitas
Kurang aktifitas
Diabetes Mellitus
Pemakaian kontrasepsi oral
Tidak dapat diubah
Usia
Jenis Kelamin
Ras
Herediter
Kepribadian tipe A

Manifestasi Klinis
Nyeri dada dengan lokasi khas substernal atau kadang kala di epigastrium (dengan ciri seperti diperas, perasaan seperti diikat, perasaan terbakar, nyeri tumpul, rasa penuh, berat atau tertekan), Durasi nyeri berlangsung 1 sampai 5 menit dan tidak lebih dari 30 menit, Nyeri hilang (berkurang) bila istirahat atau pemberian nitrogliserin, Gambaran EKG : depresi segmen ST dan terlihat gelombang T terbalik, gambaran EKG seringkali normal pada waktu tidak timbul serangan menjadi presentasi gejala yang sering ditemukan pada NSTEMI.

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
 1. Pemeriksaan Elektro Kardiogram (EKG)      
2. Pemeriksaan Laboratorium
2.9  KOMPLIKASI
1. Gagal jantung kongestif
2.  DEFEK SEPTUM VENTRIKEL
3.  RUPTUR JANTUNG
4.  RUPTUR SEPTAL
5.  RUPTUR OTOT PAPILARIS

ASUHAN KEPERAWATAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI

D: Nyeri dada berhubungan dengan penurunan aliran darah koroner
Tujuan : nyeri dada hilang

Kriteria hasil :
a)   Laporkan nyeri dada mulai berkurang dengan segera
b)   Tampak nyaman dan bebas nyeri
c)   Cukup istirahat; kecepatan napas, frekuensi jantung, dan tekanan darah kembali ke tingkat sebelum nyeri
d)  Curah jantung adekuat, dibuktikan dengan: frekuensi dan irama jantung, tekanan darah, mental yang baik, haluaran urin, BUN dan kreatinin serum, warna, suhu, dan kelembaban kulit

Intervensi
a)    Kaji, dokumentasi dan laporkan hal-hal berikut:
Keluhan pasien mengenai nyeri dada yang meliputi lokasi, radiasi, durasi nyeri, dan faktor yang mempengaruhinya
Efek nyeri dada pada perfusi hemodinamik kardiovaskuler terhadap jantung, otak, ginjal, dan kulit
Rasional :
Data tersebut membantu penyebab dan efek nyeri dada serta merupakan garis besar untuk membandingkan gejala pasca terapi
Terdapat berbagai kondisi yang berhubungan dengan nyeri dada. Terdapat temuan klinis yang khas pada nyeri iskemik
Infark miokardium menurunkan kontraktilitas jantung dan complianceventrikel dan dapat menimbulkan disritmia. Curah jantung menurun, mengakibatkan tekanan darah dan perfusi jaringan menurun. Frekuansi kerja jantung meningkat sebagai kompensasi untuk mempertahankan curah jantung

b)   Lakukan pencatatan EKG 12 lead selama nyeri, sesuai yang diresepkan untuk menenyukan luasnya infark
Rasional :
Pemeriksaan EKG selama nyeri berguna dalam mendiagnosa luasnya infark miokardium atau adanya infark angina

c)    Beri oksigen sesuai yang diresepkan
Rasional :
Terapi oksigen dapat meningkatkan suplai oksigen ke jantung bila saturasi oksigen sebenarnya di bawah normal

d)   Beri terapi obat sesuai resep dan evaluasi respon pasien terus menerus
Rasional :
Terapinobat merupakan pertahanan petama untyk menjaga jaringan jantung, dan efek obat sangat berbahaya maka respon pasien harus dikaji

e)    Pastikan istirahat pasien cukup: gunakan pegangan pada sisi tempat tidur; tinggikan tempat tidur bagian kepala untuk menambah kenyamanan; diit cair bila dapat ditoleransi; sokong lengan selama melakukan aktivitas ekstremitas atas; beri pencahar untuk mencegah mengejan saat buang air besar; beri suasana tenang dan hilangkan ketakutan serta kecemasan dengan selalu siap membantu, tenang, dan kompeten, kunjungan kerabat tidak sama bagi setiap pasien tergantung respon pasien.
Rasional :
Istirahat fisik dapat mengurangi konsumsi oksigen jantung. Ketakutan dan kecemasan dapat menyebabkan stres; berakibat mencetuskan katekolamin endogen, yang dapat menyebabkan peningkatan konsumsi jantung. Dengan meningkatnya epinefrin ambang nyeri jugan akan menurun dan akan meningkatkan konsumsi jantung

f)    Tingkatkan kenyamanan fisik dengan menyediakan asuhan keperawatan dasar kepada pasien
Rasional :
Kenyamanan fisik memperbaiki kesejahteraan pasien dan mengurangi kecemasan.

D: Potensial pola pernapasan tidak efektif berhubungan dengan kelebihan cairan
Tujuan : tidak terjadi kesulitan pernapasan

Kriteria hasil :
a)    Tidak merasakan napas pendek, dispnu ketika latihan, ortopnu, atau dispnu paroksismal nocturnal
b)   Kecepatan pernapasan dibawah 20/menit ketika aktivitas fisik dan 16 napas/menit pada saat istirahat
c)    Warna kulit PaCO2 normal
d)   PaO2 dan normal
e)    Frekuensi jantung 60-100 kali/menit dengan tekanan darah normal
f)    Foto dada normal
g)   Pasien melaporkan nyeri dada hilang
h)   Nampak nyaman: Nampak cukup istirahat, frekuensi napas, frekuensi jantung, dan tekanan darah kembali ke tingkat sebelum nyeri, kulit hangat dan kering

Intervensi
a)    Kaji, dokumentasi, dan laporkan kepada dokter adanya bunyi jantung abnormal (terutama S dan S4 galop dan murmur holosistolik akibat disfungsi otot papile ventrikel kiri), bunyi napas yidak normal (terutama krekel), dan intoleransi pasien terhadap aktivitas tertentu, setiap 4 jam sekali dan setiap nyeri dada

Rasional :
Data tersebut berguna daam mendiagnosa gagal jantung kiri. Bunyi pengisian diastolik (galop S3 dan S4) akibat turunnya compliance ventrikel yang berhubungan dengan infark miokard. Disfungsi otot papiler (karena infark otot papiler) dapat mengakibatkan regurgitasi mitral dan penurunan volume sekuncup, mengakibatkan gagal jantung kiri. Adanya krekel (biasanya di dasar paru) merupakan indikasi kongesti paru akibat peningkatan tekanan jantung. Hubungan gejala dan aktivitas dapat digunakan sebagai panduan untuk aktivitas berikutnya dan dasar untuk penyuluhan pasien.

b)   Perbaiki kenyamana fisik dengan memberikan asuhan keperawatan kepada pasien
Rasional :
Kenyamanan fisik memperbaiki kesejahteraan pasien dan mengurangi kecemasan

c)    Ajarkan pasien:
1)   Mematuhi diit yang dianjurkan (misalnya : jelaskan mengenai diit rendah garam, rendah kalori)
Rasional :
Diit rendah garam dapat mengurangi cairan ekstraseluler, sehingga mengurangipreload dan afterload, dan konsumsi oksigen jantung. Pada pasien obesitas penurunan berat badan dapat mengurangi kerja jantung dan menaikkan volume tidal
2)   Mematuhi aktivitas yang dianjurkan
Rasional :
Aktivitas yang dianjurkan disesuaikan secara individual untuk mempertahankan frekuensi jantung dan tekanan darah dalam batas aman

D: Potensial perfusi jaringan tidak adekuat berhubungan dengan penurunan curah jantung

Tujuan : mempertahankan  atau mencapai perfusi jaringan yang adekuat

Kriteria hasil :
a)    Telanan darah normal
b)   Idealnya, irama sinus normal tanpa disritmia harus dipertahankan, atau irama dasar pasien dipertahankan antara 60-100 kali/menit tanpa disritmia
c)    Tidak ada keluhan kelelahan dengan aktivitas yang dianjurkan
d)   Tetap sadar penuh dan tertoleransi dan tanpa perubahan kepibadian
e)    Tampak nyaman : ttampak cukup istirahat, frekuensi napas, frekuensi jantung, dan tekanan darah kembali ke tingkat sebelum nyeri, kulit hangat dan kering
f)    Haluaran urin lebig dari 40ml/jam
g)   Ekstermitas tetap hangat dan kering dengan warna yang normal

Intervensi
a)    Kaji, dokumentasi dan laporkan hal-hal berikut kepada dokter setiap 4 jam:
Hipotensi
Takikardi dan disritmia lainnya
Mudah lelah
Perubahan mental (dengan input dari keluarganya)
Penurunan haluaran urin (kurang dari 250 ml/8 jam)
Ektremitas dingin, lembab, dan sianosis
Rasional :
Data tersebut berguna dalam menentukan keadaan curah jantung yang rendah. Pemeriksaan EKG pada saat nyeri sangat berguna untuk mendiagnosa luasnya iskemia, cedera, dan infark miokardium, dan varian angina

b)   Beri kenyaman dan istirahat pada pasien dengan memberikan asuhan keperawatan individual
Rasional :
Kenyamanan fisik akan memperbaiki kesejahteraan pasien dan mengurangi kecemasan. Istirahat mengurangi konsumsi oksigen miokard.

D: Kecemasan berhubungan dengan ketakutan akan kematian

Tujuan : menghlangkan kecemasan

Kriteria hasil :
a)    Kecemasan berkurang
b)   Pasien dan keluarga mendiskusikan kecemasan mereka tentang kematian
c)    Kecemasan pasien dan keluarga berkurang
d)   Nampak cukup istirahat, kecepatan napas kurang dari 16/menit, frekuensi jantung kurang dari 100/ menit tanpa denyut ektopik, tekanan darah dlam batas normal pasien, kulit hangat dan kering
e)    Berpartisipasi secara aktif dalam program rehabilitasi yang progresif
f)    Mempraktekkan teknik pengurangan stres

Intervensi

a)    Kaji, dokumentasi, dan laporkan kepada dokter tingkat kecemasan pasien dan keluarganya, serta mekanisme koping
Rasional : data tersebut memberikan data informasi mengenai persaan sehat secara umum dan psikologis sehingga gejala pasca terapi dapat dibandingkan. Penyebab kecemasan sangat bervariasi dan individual, dan meliputi sakit akut, pemondokan di rumah sakit, nyeri, penghentian kegiatan sehari-hari di rumah dan pekerjaan, perubahan peran dan citra diri akibat penyakit kronis, dan berkurangnya dukungan financial. Karena anggota keluarga yang cemas dapat menularkan kecemasan kepada pasien, maka perawat harus mengurangi tingkat kecemasan keluarga

b)   Kaji kebutuhan bimbingan spiritual dan rujklah bila perlu
Rasional :
Jika pasien memerlukan dukungan keagamaan, konseling agama akan membantu mengurangi kecemasan dan rasa takut

c)    Biarkan pasien (dan keluarganya) mengespresikan kecemasan dan ketakutannya:
Dengan memperlihatkan ketertaikan dan keprihatinan yang asli
Dengan mempermudah komunikasi (mendengarkan, mencerminkan, membimbing)
Dengan menjawab pertanyaan
Rasional :
Kecemasan yang tidak dapat dihilangkat meningkatkan konsumsi oksigen jantung
d)   Manfaatkan waktu kunjungan yang fleksibel untu membantu menurunkan tingkat kecemasan pasien
Rasional :
Kehadiran dukungan anggota keluarga dapat mengurangi kecemasan pasien maupun keluarga

e)    Dukung partisipasi aktif dalam program rehabilitasi jantung
Rasional :
Rehabilitasi jantung yang diresepkan dapat membantu menghilangkan ketakutan akan kematian, dapat mengurangi kecemasan dan dapat mningkatkan persaan sehat

f)    Ajarkan teknik pengurangan stres
Rasional:
Pengurangan stres dapat membantu mengurangi onsumsi oksigen jantung dan meningkatkan perasaan sehat

D: Intoleransi aktivitas akibat ketidakseimbangan intake oksigen dengan kebutuhan

Tujuan: aktivitas klien dapat meningkat tanpa adanya nyeri dada

Kriteria hasil:
a)    klien dapat mendemonstrasikan penigkatan toleransi aktivitas dengan frekuensi
b)   jantung dan tekanan darah dalam batas normal klien.
c)    Klien tidak mengeluh adanya nyeri dada saat beraktivitas

Intervensi
a)    Anjurkan pasien menghindari peningkatan tekanan abdomen misalnya mengejan saat defekasi
Rasional :
Aktivitas yang memerlukan menahan nafas dan menunduk(maneuver valsava) dapat mengakibatkan braddikardi juga menurunkan cuurah jantung dan takikardi dengan peningkatan tekanan darah.

b)   Latih klien untuk menerapkan pola peningkatan bertahap dari tingkat aktivitas, seperti banguin dari kursi bila tidak ada nyeri, ambulasi dan istirahat selama 1 jam setelah makan
Rasional :
Aktivitas yang meningkat dapat memberikan control jantung, meningkatkan regangan dan mencegah aktivitas berlebihan

c)    Rujuk ke program rehabilitasi jantung

Rasional :
Memberikan pengawasan ketat untuk proses penyembuhan
Potensial ketidakpatuhan dengan program perawatan diri berhubungan dengan penolakan terhadap diagnosa infark miokardium
Tujuan : mematuhi asuhan kesehatan di rumah, memperpanjang dan memperbaiki kualitas hidup
Hasil yang diharapkan :
Pasien menyesuaikan kegiatannya selama masa penyembuhan sampai benar-benar sembuh
Masa enyembuhan jantung berbeda-beda, biasanya 6-8 minggu
Infark miokardium biasanya memerlukan berbagai penyesuaian gaya hidup; adaptasi terhadap serangan jantung merupakan proses yang teus berlangsung

1)      Menghindari aktivitas yang menyebabkan nyeri dada, dispnu, atau kelelahan yang luar biasa
2)      Menghindari panas dingin yang berlebihan dan berjalan melawan angin
3)      Menurunkan berat badan bila perlu
4)      Berhenti merokok
5)      Aktivitas harus diselingi dengan aistirahat yang cukuo. Kelelahan yang ringan itu normal dan biasa dijumpai pada masa penyembuhan
6)      Menggunakan kekuatan diri untuk melakukan kompensasi terhadap keterbatasan
7)      Mengembangkan pola makan yang teratur

a)      Menghindari makan besar dan makan tergesa-gesa
b)      Membatasi minuman yang mngandung kafein, karena dapat mempengaruhi frekuensi,irama jantung, dan tekanan darah
c)      Mematuhi diit yang dianjurkan, menyesuaikan kalori, lemak, natrium yang dianjurkan


8)      Berusaha mematuhi aturan pengobatan khususnya dalam hal minum obat
9)      Melakukan aktivitas yang dapat membebaskan dari tekanan
Pasien menjalani program yang teratur dalam meningkatkan aktivitas dan latihan dalam jangka panjang
Melakukan penyesuaian fisik dengan peningkatan bertahap tingkat aktivitas sesuai peraturan

1)      Berjalan-jalan setiap hari, dengan meningkatkan jarak dan lamanya yang sesuai dianjurkan
2)      Memantau denyut nadi selama aktivitas fisik sampai tercapai tingkat aktivitas maksimal
3)      Menghindari aktivitas yang menegangkan otot; latihan isometrik, angkat berat setiap aktivitas yang memerlukan energy mendadak
4)      Menghindari aktivitas fisik segea setelah makan
5)      Menyingkat waktu kerja saat pertama kali kembali ke pekerjaan

Berpartisipasi dalam program latihan harian yang dapat dilanjutkan ke program latihan teratur selama hidup
Menangani timbulnya gejala
Melaporkan diri ke fasilitas darurat terdekat bila terasa tekanan atau nyeri dada yang tidak hilang selama 15 menit dengan nitrogliserin

Menghubungi dokter bila terjadi hal berikut :
1)      Napas pendek
2)      Pingsan
3)      Denyut jantung yang cepat atau lambat
4)      Bengkak pada kaki atau tumit

 Sumber:http://anis-m-fkp11.web.unair.ac.id/artikel_detail-78222-Keperawatan%20Kardiovaskuler-Askep%20NSTEMI.html

Related Posts

Asuhan Keperawatan Pada Pasien STEMI/INFARK MIOKARD
4/ 5
Oleh

1 komentar:

29 September 2015 pukul 20.16 delete

info yang bermanfaat, cukup komplit lagi, terimakasih

Reply
avatar